Halo J
Sebelum saya mulai tulisan ini saya ingin mengungkapkan alasan menulis blog ini, yaitu karena merasa perlu mengikuti jejak para blogger pendahulu
yang saya kunjungi blog nya ketika blogwalking, dan tentunya sangat membantu saya
memperoleh info-info yang saya perlukan ketika melamar beasiswa LPDP.
Kalian
pasti udah tau apa itu beasiswa LPDP atau setidaknya pernah dengar. Buat kalian
yang ingin cari tau lebih banyak bisa baca selengkapnya di website www.lpdp.kemenkeu.go.id dan download “Buku Panduan Beasiswa Pendidikan Indonesia” atau yang lebih
dikenal Beasiswa LPDP disini
Dan Buku Panduan untuk Beasiswa Afirmasi bisa diperoleh disini
Dibuku
pedoman tersebut dijelaskan secara rinci mengenai segala sesuatu tentang
beasiswa LPDP termasuk persyaratan, proses seleksi hingga contoh-contoh dokumen
persyaratan. Persyaratan dan proses seleksi terus ditingkatkan (berubah) setiap
tahunnya, pastikan kamu mendownload buku pedoman yang terbaru.
Saya
mengikuti seleksi LPDP Batch IV tahun 2016 dengan periode pendaftaran Agustus-Oktober. Beasiswa LPDP ini dibuka
sepanjang tahun dengah 4 Batch setiap tahunnya. Berikut merupakan time table
pendaftaran beasiswa LPDP pada tahun 2016. (Sumber)
Saya
tidak tahu apakah time table pendaftaran beasiswa LPDP tahun 2017 akan
jauh berbeda dari tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya.
Postingan
tentang LPDP ini akan saya mulai dari persyaratan-persyaratan untuk mendaftar
beasiswa LPDP. “Persyaratan Umum” maupun “Persyaratan Khusus” sudah dijelaskan
secara rinci dibuku pedoman, karena itu saya hanya akan membahas mengenai
persyaratan dokumen yang perlu diunggah
dan pengalaman saya mengurus persyaratan-persyaratan tersebut. Berikut ini
adalah listnya:
1.
KTP, Ijazah S1, Transkrip Nilai
Kamu wajib scan KTP, Ijazah dan Transkrip Nilai untuk diupload
(Semua berkas harus berformat PDF).
2. Rencana
Studi, Essay “Sukses Terbesar Dalam
Hidupku” dan “Kontribusiku Bagi
Indonesia : Kontribusi Yang Telah, Sedang, Akan Saya Lakukan”.
Contoh rencana studi dan essay saya bisa dilihat disiniàlink
3. Surat Ijin Belajar (bagi yang sudah bekerja),
format surat ini sudah disediakan di Buku Pedoman LPDP.
4.
LOA (tidak wajib)
5.
Sertifikat TOEFL. Untuk kamu yang belum punya LOA, kamu wajib memiliki skor
TOEFL yang memenuhi syarat. Bisa TOEFL ITP/IBT/IELTS/TOEIC (skor minimalnya
bisa kamu cek dibuku panduan, standar DN dan LN berbeda). Saya sendiri
menggunakan TOEFL ITP (uhuk, karena paling murah). Saya melakukan tes TOEFL ITP
ini di ELTI Gramedia Kotabaru (Jogja) dengan biaya 500rb. 1/6 dari harga tes
IELTS yang katanya mencapai 3 juta rupiah untuk sekali tes. ELTI Gramedia ini
melaksanakan tesnya seminggu sekali, kamu bisa cek jadwal tesnya di akun twitter
ELTI. Sertifikat sudah bisa diambil 2 minggu setelah tes.
Tempat
lain yang saya tahu untuk melakukan tes
TOEFL ITP di Jogja yaitu Cilacs UII, Sanatha Dharma, UAD, dan PPB UGM. Kamu
bisa cek jadwalnya di website mereka. Bagi yang ingin melanjutkan ke UGM, saya
pernah mendengar bahwa Acept UGM juga bisa digunakan untuk mendaftar LPDP
(biaya tes Acept 125rb rupiah).
PS:
Skor minimal TOEFL ITP adalah 500 untuk program beasiswa dalam negeri dan 550
untuk beasiswa tujuan luar negeri, khusus untuk pendaftar beasiswa jalur
afirmasi skor minimal TOEFL (kalau saya ga salah dengar) adalah 400.
6.
Surat pernyataan
Surat pernyataan ini bisa kamu dapatkan di buku pedoman beasiswa,
kamu hanya perlu mengeprintnya, menempelkan materai, tanda tangan dan men-scan
nya untuk diupload.
7.
Surat rekomendasi
Format surat rekomendasi juga bisa kamu peroleh dibuku
pedoman. Untuk mendaftar, saya meminta dosen pembimbing skripsi saya untuk
mengisi surat rekomendasi ini karena beliau merupakan dosen yang paling
mengerti perjalanan akademik saya (ngesot skripsi-an). Kamu bisa meminta
dosen/tokoh masyarakat yang kamu rasa bisa menilai kamu dengan tepat untuk
mengisi rekomendasi ini.
8.
Surat Keterangan Sehat Jasmani Rohani dan Bebas
Narkoba
Surat ini harus
kamu peroleh dari RS Pemerintah.
Pilihan pertama saya yaitu RS. S*rdjito karena paling dekat rumah. Yang
ternyata….. Mahal banget! (Tapi banyak pendaftar LPDP yang tes kesehatan
disini). Biaya untuk Surat Sehat adalah 100rb dan tes narkoba adalah 250rb,
(dan tes TBC untuk program LN 250rb), karena lagi bokek saya pun memutuskan
untuk browsing dan menemukan salah satu thread Kaskus yang mengatakan tes
narkoba di RS Jogja lebih murah. Saya langsung ke RS Jogja yang alamatnya di
Jalan Wirosaban (makasih GPS). Disana saya wajib membuat kartu anggota terlebih
dulu. Kemudian untuk membuat Surat
Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani kamu perlu menemui 2 dokter yaitu
dokter umum untuk memeriksa kesehatan jasmani dan psikolog untuk kesehatan
rohani. Dokter umum hanya menanyakan riwayat penyakit dan melakukan pemeriksaan
sederhana, sedangkan di poli jiwa kamu diminta mengisi kuisoner. Biaya untuk
surat sehat ini sekitar 15-25ribu (saya agak lupa, yang jelas lebih murah
hehe).
Untuk tes bebas narkoba, kamu diminta membeli alat-alat tesnya
di apotik rumah sakit dan menunggu satu jam hingga hasil tesnya keluar. Biaya pembelian alat dan biaya lab sekitar
90-100ribu.
Justinfo: Pelamar beasiswa tujuan luar negeri memerlukan surat
bebas TBC, hasil tes TBC membutuhkan waktu satu hari dan pengambilan sample
hanya bisa dilakukan pagi hari.
9.
SKCK
Ini adalah surat paling repot menurut saya (beneran lhaaa).
SKCK ini memang bukan untuk di upload, tetapi dibawa saat wawancara. Karena itu
saya baru mengurus surat ini setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi
(boleh dicontoh boleh enggak).
Karena domisili KTP saya adalah Sleman, maka saya googling
“cara membuat skck jogja” dan menemukan hasil pencarian diagram alir ini di website polres jogja:
Dan dengan mengikuti diagram diatas, perjalanan membuat skck saya
mulai dari mengunjungi polsek Sleman. Daaaaaan…….
Salah. Setelah saya muter-muter, ini adalah tahapan membuat SKCK yang benar
menurut pengalaman saya bulan Oktober 2016 (domisili Sleman ya, mungkin tata
cara tiap domisili/kota berbeda. Bahkan ada beberapa kota yang bisa membuat
skck via online). Oke, ini tahapannya:
- Minta surat pengantar (semacam formulir yg disediakan dan) ditandatangani Pak RT kemudian di tandatangani Pak RW dan kemudian ditandatangani Pak Dukuh tempat kamu tinggal.
- Surat Pengantar ini diserahkan di Kelurahan, saya hanya perlu menunjukan KTP asli dan dibuatkan surat pengantar baru untuk ditunjukan ke polsek.
- Surat pengantar dari kelurahan tadi di minta-kan cap ke kecamatan, syaratnya 1 lembar fotocopy Kartu Keluarga dan fotocopy KTP.
- Setelah itu saya ke Polsek Sariharjo dengan membawa:
- o Surat pengantar tadi
- o FC Kartu Keluarga
- o FC KTP
- o FC Akta Kelahiran
- o Foto 4x6 3 lembar
- o Bayar 10rb
- Disini saya diminta mengisi formulir, kemudian setelah menunggu beberapa saat saya diberikan Surat Pengantar (lagi lagi lagi).
- PS: Ada yang hanya membutuhkan SKCK tingkat Polsek (mungkin untuk melamar kerja), tetapi untuk LPDP kamu membutuhkan SKCK tingkat Polres dan cap sidik jari juga harus di lakukan di Polres.
- Polres Sleman
- Disini saya melakukan perekaman cap sidik jari untuk mendapatkan kartu sidik jari, syarat yang harus dibawa disini adalah foto 4x6 1 lembar dan fotocopy KTP. Saya diminta mengisi formulir ciri-ciri fisik saya, kemudian mengantri perekaman sidik jari dan pengambilan foto. (Di pembuatan kartu sidik jari ini kamu akan diminta dana seikhlasnya).
- Setelah mendapat kartu sidik jari, saya langsung ke bagian pelayanan SKCK, lokasinya didekat pintu masuk Polres. Disini saya menyerahkan surat pengantar dari polsek dan kartu sidik jari, kemudian diminta mengisi formulir pengajuan SKCK. Setelah selesai mengisi formulir saya hanya perlu menunggu beberapa menit untuk pencetakan SKCK. (AKHIRNYAAAAAAA)
0 komentar:
Posting Komentar